Aturan Penyajian Asi Dan Susu Formula

ASI dan susu formula atau sufor diperlukan tubuh bayi untuk mendapatkan asupan nutrisi yang diperlukan tubuh bagi pertumbuhannya. Namun dalam pelaksanaannya, banyak orangtua yang tidak mengetahui beberapa aturan penyajian ASI atau sufor.

Penyajian ASI dan Sufor
Masukkan ASI yang dipompa secara higienis ke dalam botol tanpa tambahan air atau jus atau sufor. Campur sufor dengan air persis seperti aturan yang tertulis di label. 
Menambahkan terlalu banyak air atau mengencerkan sufor hanya akan mengurangi gizinya. Sedangkan jika airnya terlalu sedikit susu akan menjadi sulit dicerna perut dan berbahaya bagi ginjal bayi.


Memilih Sufor
Kebanyakan orangtua memulai dengan susu  yang terbuat dari susu sapi. Anda juga dapat membeli susu formula kedelai yang hypoallergenic. Pastikan sufor kaya akan zat besi. Biasanya sufor diberikan minimal di usia bayi 6 bulan.

Pengaturan Suhu
Tidak apa-apa jika Anda memberikan susu dalam keadaan dingin atau suam-suam kuku.  Namun jika bayi lebih suka sufor hangat, campur saja dengan sedikit air panas atau aliri botol dengan air panas selama 1-2 menit. Jangan menggunakan microwave. Untuk memastikan susu tidak terlalu panas, teteskan sedikit ke tangan Anda untuk menguji suhu. Jangan mengujinya pada pergelangan tangan, karena bagian itu kurang sensitif terhadap panas.

Mengantisipasi Bayi Muntah
Ketika bayi minum, pasang bib atau slabber di leher bayi dan siapkan kain lap untuk membersihkan muntahan. Saat bayi minum, buat kepalanya lebih tinggi dari posisi tubuhnya. Pegang botol dan tatap wajahnya selama ia minum. Itu akan membantu Anda mengetahui kapan dia selesai minum. Setelah itu, sendawakan bayi Anda. 

Pegang Botolnya
Ketika Anda lelah, biasanya cenderung tergoda untuk menopangkan botol di atas bantal dan membiarkan bayi minum sendiri. Sebenarnya ada banyak manfaat dengan Anda memegang botol saat bayi minum. Selain untuk membangun ikatan juga menjaga posisi botol tetap aman. Meninggalkan bayi sendiri dengan botolnya meningkatkan risiko bayi tersedak, kerusakan gigi, dan infeksi telinga.

Lamanya Minum
Tanda bahwa bayi sudah cukup minum adalah ketika ia tidak lagi menghisap botol, berpaling dari botol, atau mendorong botolnya. Untuk meyakinkan diri Anda bahwa bayi sudah selesai, Anda bisa menyodorkan botol sekali lagi dan lihat reaksinya. 

Bayi Bersendawa  
Jika bayi membutuhkan bersendawa selama atau setelah makan, peluk ia di pangkuan atau istirahatkan di bahu Anda. Tepuk lembut atau gosok punggungnya. Atau Anda dapat meletakkan tubuhnya tengkurap di pangkuan Anda dan mendukung kepalanya sementara Anda menepuk punggungnya. 
Bayi mungkin akan meludahkan susu. Jika ia tidak juga bersendawa setelah beberapa menit, jangan khawatir. Tidak semua bayi bersendawa setelah makan.

Banyak Meludah
Jika bayi Anda meludah banyak, coba sendawakan ia setiap beberapa menit selama menyusui. Jangan membaringkannya atau bermain dengannya selama 20-30 menit setelah makan. Sering meludah akan menjadi lebih baik ketika bayi mulai duduk. Jika Anda khawatir tentang hal ini, bicarakan dengan dokter anak Anda.Ada beberapa ibu yang menyalahkan sufor dengan keadaan ini. Kadang, memang, ada bayi yang alergi dan mengalami tanda seperti diare, muntah, atau, kulit kering kemerahan. Jika bayi mengalami hal ini, konsultasikan dengan dokter bayi Anda. Dia akan memberitahu Anda apakah Anda perlu mengganti sufor. Jangan mengganti sufor tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu.

Sisa Sufor
Sufor yang tersisa dalam botol bayi harus dibuang. Jika Anda ingin sisa sufor yang tak terminum untuk diminum lagi nanti , Anda bisa menyimpannya di lemari es. Di mesin pendingin sufor bisa tahan selama 24  jam. Sedangkan jika sufor dibiarkan di suhu ruang selama 2 jam, sebaiknya segera dibuang. Oleh karenanya, jangan mencampur sufor dalam jumlah yang banyak atau melebihi porsi minum bayi.  Untuk ASI, bisa didinginkan di dalam lemari es dan digunakan dalam waktu 7 hari. Atau, bekukan dalam freezer untuk penggunaan 3 bulan.
 
http://balitakusayang.blogspot.com. Powered by Blogger.